Sobat, jika kamu pernah merasakan sakit hati karena ditolak oleh gebetan, artikel ini ditujukan khusus untukmu. Sebelum mulai membaca, coba sisihkan semua aktivitasmu agar pikiranmu bisa tenang. Duduklah dengan santai, bahkan berbaring juga tidak masalah.
Sudah siap?
Sekarang, coba bayangkan kemarin saat kamu masih bersama gebetanmu.
Setiap hari, ponselmu selalu berdering dengan pesan atau panggilan darinya. Memang kamu yang memulai percakapan, tetapi setelah itu dia yang bercerita tentang aktivitas sehari-harinya.
Kamu berusaha menjadi pendengar yang baik. Kamu memberinya nasihat dan kata-kata motivasi untuk memberinya semangat. Dalam hatimu, kamu berdoa agar dia melihatmu sebagai sosok yang perhatian dan penuh kasih.
Tidak hanya melalui telepon, kalian juga sering menghabiskan waktu berdua. Tidak terhitung berapa banyak film yang sudah kalian tonton, wahana hiburan yang kalian coba, dan kafe yang kalian kunjungi. Kalian selalu pulang dengan senyum lebar di wajah.
Kamu sangat mencintainya dan yakin dia juga mencintaimu.
Masih teringat jelas di benakmu, saat itu tepat jam 12 malam menjelang hari Valentine.
Kamu tahu dia sudah lama menginginkan iPhone terbaru. Selama ini kamu menyisihkan sebagian gajimu untuk membelikannya iPhone. Barang mahal itu kini ada di tangannya. Kamu sudah membungkusnya dengan kertas kado seindah mungkin. Bahkan kamu menyelipkan seuntai bunga mawar di pita kado itu.
Kamu yakin ini akan jadi kado terindah untuknya!
Tapi kamu tidak ingin hanya memberikannya hadiah, ada rencana lain di balik itu.
Malam-malam kamu datang ke rumahnya. Kamu menelepon dia: “Aku di depan rumahmu nih, keluar dong. Aku mau ngasih sesuatu.”
Dia membuka pintu. Tanganmu bergetar saat memberikannya kado.
“Ini untukmu. Dibuka sekarang ya. Selamat Valentine!”
Kamu tidak akan lupa wajahnya yang bersinar bahagia saat tahu isi kado itu. Dia memelukmu erat.
“Terima kasih banyak!” serunya.
Selagi dia memelukmu, kamu berbisik di telinganya. “Aku sudah cinta banget sama kamu sejak lama. Kamu mau gak jadi pacarku?”
Dia melepas pelukan. Senyumannya menghilang.
“Kamu orang terbaik yang pernah aku kenal,” ujarnya sambil sesenggukan. “Tapi sejam yang lalu, XYZ nembak aku dan aku terima. Maafkan aku.”
Saat itu juga hatimu terasa hancur. Siapa XYZ ini? Kenapa dia menerima ajakannya? What the…
Meski hatimu berdarah, kamu berusaha tersenyum.
“Gak apa-apa kok. Itu keputusanmu.”
Kamu pulang dengan air mata bercucuran. Kamu banting pintu kamar. Pikiranmu terbayang-bayang kebersamaan kemarin.
“Kemarin kita masih makan siang bareng! Kemarin kita masih main Among Us berdua! Masa itu gak berarti apa-apa buatmu!” teriakmu.
Malam yang seharusnya penuh cinta, malah jadi penuh kesedihan.
Nah, sekarang ambil tisu dan hapus air matamu, sobat.
Ditolak itu rasanya menyakitkan karena satu hal:
Kamu sudah menginvestasikan banyak pikiran, tenaga, dan uang untuknya, tapi dia tidak berinvestasi balik. Akibatnya kamu jadi berharap, menggebu-gebu yakin kalau dia bakal menerima cintamu. Jadi ketika dia menolak, wajar perihnya menganga di dada.
Jadi, supaya gak sakit hati ditolak sama gebetan, mending berhenti deh berinvestasi terlalu banyak ke dia. Boleh-boleh aja kasih hadiah atau yang lainnya, tapi gak usah sampai berkorban khusus buat dia.
Ingat, dia itu baru gebetan, bukan pacar atau istri kamu.
Dengerin semua curhatannya, kasih hadiah mahal, selalu ada saat dia butuh, emang bisa bikin cinta dia nyala, TAPI itu semua berlaku kalau dia udah jadi pasangan. Kalau belum, palingan cuma jadi angin doang, soalnya gak ada apinya!
Biar kamu gak terfokus berinvestasi ke satu gebetan, kamu harus punya multigebetan. Konsep ini pertama kali diajarin di HS Online Training dan kamu gak akan nemuin di tempat lain.
Kalau kamu punya multigebetan, fokusmu bakal terbagi ke banyak cewek. Ditolak itu gak masalah, masih ada gebetan lain yang bisa diajak bersenang-senang.
Nanti kamu bisa pilih gebetan mana yang mau berinvestasi balik. Kalau dia udah banyak berinvestasi sama kamu, kemungkinan besar dia mau dijadiin pacar!
